Senin, 14 April 2008

Teroris JI Poso Ditangkap di Malaysia

JAKARTA--Walaqah Jamaah Islamiyah (JI) Poso yang selama ini
menjadi DPO, dokter Agus, ditangkap di Malaysia. Ia
ditangkap bersama anak buahnya, Abu Husna. Kini
keduanya sudah diboyong ke Jakara dan ditahan di
Kelapa Dua.



Kepastian tertangkapnya dua teroris yang selama ini
mengacak-acak Poso disampaikan Kabareskrim Mabes Polri
Komjen Bambang Hendarso Dhanuri, Senin (14/4). Hanya
saja Bambang Hendarso belum bersedia mengungkapkan
perihal penangkapan kedua teroris ini di negeri
tetangga secara detail.

"Ya bener. Keduanya sudah ditangkap dan telah kita
bawa ke Jakarta. Lebih lengkapnya tunggu besok saja
ya," kata Bambang Hendarso yang nampak tergesa-gesa
pergi. Menurut informasi orang di sekitarnya, Bambang
Hendarso segera merapat ke Kejagung untuk koordinasi.
Tapi koordinasi penanganan kasus apa, tidak
disebutkan.

Dokter Agus memiliki kemampuan merakit bom. Ia
disebut-sebut sebagai salah seorang yang dikader oleh
teroris Dr Azahari, untuk dipersiapkan sebagai
pengganti Doktor Azahari bila sewaktu-waktu di
tangkap. Ia pernah mengikuti pelatihan khusus
perakitan bom dari Doktor Azahari di Blitar pada 2005
lalu.

Selain itu, dokter Agus juga disebut-sebut sebagai
dokter yang merawat pentolan JI Noordin M Top saat
mengalami luka-luka. Posisinya di struktur organisasi
JI, dr Agus disebut-sebut menjabat sebagai Walaqah JI
Poso sejak 2006. Ia ditunjuk sebagai walaqah JI Poso
setelah Hasanudin tertangkat.

Menurut keterangan Kabareskrim, dokter Agus diduga
tidak hanya terlibat teroris di Poso saja. Ia juga
terlibat teroris di berbagai wilayah di luar Poso.
Sayang Kabareskrim belum mau mengungkapkan rekam jejak
petualangan terorisme yang telah dilakukan dr Agus.
"Besok saja, ya," kata ketika ditanya tentang rekam
jejak dr Agus.

Doter Agus berhasil melarikan diri ke Philipina saat
polisi melakukan penangkapan besar- besaran terhadap
kelompok teroris di Poso, tahun 2006 lalu. Di
Philipinan dr Agus disebut-sebut bergabung dengan
kelompok gerilyawan pimpinan Abu Sayaf di Philipinan
Selatan.

Belum diperoleh informasi lebih jelas bagaimana ia
kemudian menyusup ke Malaysia. Ada sumber yang
menyebut ia hendak kembali menyeberang ke Indonesia
setelah Poso aman dan polisi tidak lagi gencar
melakukan operasi teroris. Ia kemudian ditangkap di
Malaysia pada akhir Maret 2008 lalu dan kemudian
setelah diperiksa di Deportasi ke Indonesia. (persda network)

Tidak ada komentar: